LAPORAN KEGIATAN UPAYA PEMBERDAYAAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II DI WILAYAH DESA SIDOMULYO, DUSUN PONDOK, RT 2 RW 5, KECAMATAN DEMPET, KABUPATEN DEMAK.
Tanggal Pelaksanaan 28 September s.d 6 November 2020.
Dosen Pembimbing
Yodong. S.ST. M.HKes
DISUSUN OLEH :
RISA EMMA KHASISA
P1337425217037
DIV KEPERAWATAN GIGI
DIPLOMA IV KEPERAWATAN GIGI
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Halaman Pengesahan
Laporan kegiatan upaya pemberdayaan kesehatan gigi dan mulut ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di wilayah RT 02/RW 05 Dusun Pondok yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2020 sampai dengan 6 November 2020. Laporan ini disetujui pada tanggal 7 November 2020
Pelaksana kegiatan :
Nama : Risa Emma Khasisa
NIM : P1337425217037
Demak,11 November 2020
MENGETAHUI
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Salikun, S.Pd, M.Kes Yodong, S.ST, M.H.Kes
NIP. 196204061988031002 NIP. 196512091985032003
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara Pembangunan Kesehatan.
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya balita, batita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, PUS/WUS, remaja, untuk mempermudah penilaian maka kami menyusun cara menentukan strata UKBM, yang nanti dapat digunakan oleh petugas kesehatan ataupun kader kesehatan dalam menentukan strata UKBM. UKBM merupakan salah satu upaya (program) yang dikembangan oleh Departemen Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat secara mandiri.
Pada saat ini telah terbentuk berbagai macam bentuk UKBM yang berkembang di masyarakat salah satunya yang paling dikenal adalah Posyandu. Adapun bentuk UKBM yang lainnya seperti Poskesdes, Polindes, Pos UKK, Poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada, dan lain-lain. Untuk menghidupkan bentuk UKGM secara meluas dan mendalam.
Berdasarkan hasil RISKESDAN tahun 2018 , permasalahan gigi dan mulut di Indonesia meningkat menjadi 57,6% dari 29,9% pada RISKESDAS tahun 2013 penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir berdasarkan karakteristik umur 10-14 tahun adalah 25,2% . Sejumlah 7,1% dari presentase yang belum mendapatkan perawatan tenaga medis.
Desa Sidomulyo terletak di kecamatan Dempet Kabupaten Demak saat ini dipimpin oleh Bapak Purwito Desa Sidomulyo. Sumber air berasal dari PAM dan Sumur, sedangkan untuk fasililtas penerangan semua KK sudah menggunakan listrik PLN. Potensi yang terdapat di Desa Sidomulyo diantaranya berbagai fasilitas pelayanan publik, sosial maupun penyedia berbagai jasa atau usaha pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang juga berada di Desa Sidomulyo ini seperti Balai Kelurahan, toko-toko, warung, kontrakan dsb. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan potensi wilayah yang berada di perdesaan. Selain itu sebagian masyarakat juga membuka usaha sebagai wiraswasta yaitu membuka toko atau warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan. Dalam bidang kesehatan terdapat prasarana kesehatan berupa Posyandu pada tiap RW akan tetapi belum berjalan dengan baik lantaran sangat jarang dilaksanakan juga belum adanya kader kesehatan gigi di posyandu.
Kegiatan PKL secara daring ini diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan terutama kesehatan rongga mulutnya. Dan dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat desa. Oleh karena itu, perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi Poltekkes Kemenkes Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan lebih dirasakan oleh masyarakat luas.
Berdsarkan hasil surevy dan pengambilan data yang dilaksankan sebelumnya dapat dilihat bahwa presentasi kejaidan mengenai kebersihan rongga mulut dapat dilihat bahwa skor OHI-S rata-rata adalah 1,94 yang berarti masuk kategori sedang. Hasil pengambilan data mengenai jaringan penyangga gigi 10KK masyarakat RT/RW 02/05 dapat dilihat untuk skor CPITN rata-rata masyarakat mendapat skor 2 karena adanya karang gigi, hampir seluruh masyarakat yang di data memiliki karang gigi.
Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner pada aspek pengetahuan dapat dilihat bahwa 10KK masyarakat RT/RW 02/05 belum mengathui tentang penyebab karies. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek sikap rata-rata jawaban sudah menunjukkan kriteria bagus tapi masih beberapa yang belum mengerti. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek tindakan banyak yang tidak ingin memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke pelayanan kesehatan dan lebih memilih mengobati sendiri. Ini juga menunjukkan jawaban dari aspek lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat sehingga kami selaku tim kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan praktik kerja lapangan, tujuan kegiatan ini diharapkan masayarkat desa sidomulyo RT/RW 02/05 dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas kesehatannya terutama untuk gigi dan mulut.
B. Rumusan Masalah
1. Dari hasil pemeriksaan status lokalis gigi dapat dilihat sebagian besar masyarakat memiliki karies gigi dan karang gigi
2. Hasil pengambilan data mengenai kebersihan rongga mulut dapat dilihat bahwa skor OHI-S rata-rata adalah 1,94 yang berarti masuk kategori sedang,
3. Hasil pengambilan data mengenai jaringan penyangga gigi 10KK masyarakat RT/RW 02/05 dapat dilihat untuk skor CPITN rata-rata masyarakat mendapat skor 2 karena adanya karang gigi, hampir seluruh masyarakat yang di data memiliki karang gigi
4. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner pada aspek pengetahuan dapat dilihat bahwa 10KK masyarakat RT/RW 02/05 belum mengathui tentang penyebab karies.
5. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek sikap rata-rata jawaban sudah menunjukkan kriteria bagus tapi masih beberapa yang belum mengerti
6. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek tindakan banyak yang tidak ingin memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke pelayanan kesehatan dan lebih memilih mengobati sendiri. Ini juga menunjukkan jawaban dari aspek lingkungan dan pelayanan kesehatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat RT/RW 02/05 Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, Semarang mengenai kesehatan gigi dan mulutnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit-penyakit seputar kesehatan gigi dan mulut
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut
d. Memberikan pengertian dan pengetahuan mengenai datang ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya
e. Memberikan stigma positif tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut
f. Memberikan pengetahuan mengenai makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut.
g. Memberikan pengetahuan tentang kebiasaan baik dan buruk dalam menjaga kesehatan rongga mulut.
D. Nama dan Sasaran Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah “Upaya Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat”. Sasaran Kegiatan adalah masyrakat 10KK di dusun Pondok, desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak.
Berikut rinciannya
Nama Kegiatan | Sasaran |
Pelatihan Kader I | 10 orang di Ds. Pondok |
Pelatihan Kader II | 5 orang di Ds. Pondok |
Pemberdayaan kesehatan gigi | 10 KK di Ds. Pondok |
Pemberdayaan kesehatan gigi | 10 KK di Ds. Pondok |
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu kegiatan Upaya Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat 10KK di Desa Sidomulyo akan diselenggarakan pada 13 Oktober 2020 sampai dengan 6 November 2020 bertempat di RT 02 RW 05 Desa Sidomulyo.
F. Pengorganisasian
Panitia yang dibentuk untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah :
Pelindung :
1. Ketua Prodi DIV Terapis Gigi dan Mulut : Salikun, S.pd, M.Kes
2. Ketua RT : Bapak Sugiono
Penanggung jawab : 1. Nama Pembimbing : Yodong, S.ST, M.H.Kes
Nama : Risa Emma Khasisa
NIM : P1337425217037.
Bab II
Kegiatan
A. Kegiatan
1. Perizinan dilakukan kepada RT setempat guna menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Pemaparan/MMD, karena keterbatasan kondisi dimasa pandemi kegiatan ini dilaksanakan dua kali, yang pertama dengan sasaran ketua RT dan sasaran peserta kegiatan ketika pengambilan data dan pemeriksaan, menjelaskan pada sasaran akan dilaksanakan kegiatan setelah dilakukan pemeriksaan.
3. Rencana kegiatan
4. Kegiatan
Kegiatan pemberdayaan berupa pelatihan kader dan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan materi sebagai berikut :
a. karang gigi, karies dan periodontitis meliputi, penyebab, cara pencegahan dan cara menghilangkan atau mengobati
b. memberikan penyluhan tentang menggosok gigi yang baik dan benar meliputi, waktu, cara/teknik, alat dan bahan.
c. Memberikan penyuluhan tentang ajakan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan
5. Monitoring
6. Evaluasi
No | Hari/ Tanggal | Tahapan | Kegiatan | Waktu | Tempat | Penanggung Jawab |
1 | Kamis, 8 Oktober 2020 | Persiapan | - Persiapan pelaksana untuk pengkajian masalah / survey lapangan - Melaksanakan advokasi/ pendekatan untuk meminta izin kepada tokoh masyarakat yaitu Ketua RT/RW 02/05 D.s Pondok, Sidomulyo | 08.00- selesai | Rumah ketua RT | Risa Emma |
2 | Rabu- Kamis 14-15 Oktober 2020 | Pengkajian | -Identifikasi masalah dengan survey/ pengambilan data dari rumah ke rumah | 08.00- selesai | 10 KKRT/RW 02/05 D.s Pondok, Sidomulyo | Risa Emma |
3 | Selasa 20,Oktober 2020 | Perencanaan program kegiatan | Melakukan Pemaparan dengan Ketua RT sebagai perwakilan MMD untuk memaparkan hasil masalah dan menentukan prioritas masalah serta program yang akan dilaksanakan | 08.00-08.30 | Rumah ketua RT | Risa Emma |
4 | Rabu, 21 Oktober 2020 |
Implementasi | Melakukan Pelatihan Kader I (kader kesehatan gigi di posyandu) a. Pembukaan b. Pre test c.Pengertian dan Konsep kader dalam hal ini sebagai kader kesehatan gigi di lingkungan rumah masing-masing d. Pembekalan mengenai penyakit gigi dan mulut (karies,karang gig, gingivitis) meliputi penyebab, cara pencegahan dan cara mengobati e. Ajakan untuk memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan f. Demonstrasi sikat gigi g. Post test |
08:00- 08:05 08:05-08:50 08:50-90:30
| RT/RW 02/05 D.s Pondok, Sidomulyo | Risa Emma |
5 | Kamis, 22 Oktober 2020 | Melakukan Pelatihan Kader I (dokter kecil) a. Pembukaan b. Pre test c.Pengertian dan Konsep kader dalam hal ini sebagai dokter kecil dilingkungan d. Pengetahuan mengenai karies gigi meliputi penyebab dan pencegahan e. Demonstrasi menggosok gigi f. Post test |
14:55-15:00 15:00-15:45 15:45-16:30
16:30-17:15 17:15-18:00
| RT/RW 02/05 D.s Pondok, Sidomulyo | Risa Emma | |
6 | Selasa, 27 Oktober 2020 |
| Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat I ( sasaran anak-anak) a. Penyuluhan mengenai karies gigi meliputi, penyebab dan pencegahan . b. Demonstrasi menggosok gigi c. Ajakan | 08:00-selesai | | Risa Emma |
7 | Rabu, 28 Oktober 2020 | Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat II (sasaran orang dewasa dan anak-anak) a. Penyuluhan mengenai penyakit gigi dan mulut (karies,karang gig, gingivitis) meliputi penyebab, cara pencegahan dan cara mengobati b. Ajakan untuk memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan c. Demonstrasi sikat gigi | 14:30- selesai | Risa Emma | ||
8 | Kamis , 29 Oktober 2020 | Evaluasi | Monitoring dan evaluasi | 08:00- selesai | Risa Emma | |
9 | Kamis, 29 Oktober 2020 | Terminasi/ Disengagement | Penutupan kegiatan pemberdayaan masyarakat | 08:00- selesai | Risa Emma |
A. Metode
1. Metode yang digunakan saat pengambilan data adalah dengan pemeriksaan dan screening.
2. Metode saat pelatihan dan penyuluhan dengan metode ceramah saat penyampaian
3. Metode diskusi dan tanya jawab saat penyuluhan dan pelatihan untuk menjelaskan sekaligus mengajak interaksi sasaran atau peserta
4. Metode Demonstrasi, dilaksanakan saat pemberian penyuluhan atau pelatihan dengan materi menggosok gigi.
B. Prosedur Kegiatan
1. Perijinan
Merupakan langkah awal berupa penyampaia maksud dan tujuan kegiatan kepada pihak pengurus desa dalam kegiatan ini yakni ketua RT
2. Survey dan Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan dua cara yakni pemeriksaan kondisi rongga mulut sasaran sehingga di dapat data kondisi kesehatan rongga mulut dan pengambilan data melalui menjawab pertanyaan dari soal kuisioner, pada pengambilan data ini melalui media googlefrom agar lebih mudah.
3. Mengolah data dan membuat proposal
Mengolah data yang telah diperoleh ditentukan prioritas masalah, dituangkan dalam proposal dan lalu merencanakan kegiatan yang akan dilakukan dari hasil kegiatan ini.
4. MMD
Kegiatan ini dilakukan pemaparan oleh pelaksana kepada ketua RT/RW dusun Pondok desa Sidomulyo. Kepada sasaran dilaksanakan ketika pengambilan data dan pemeriksaan, menjelaskan pada sasaran akan dilaksanakan kegiatan setelah dilakukan pemeriksaan.
5. Kegiatan
Kegiatan berupa pelatihan kader dan pemberdayaan masyarakat
Waktu Kegiatan : 13 oktober – 6 november 2020
Peserta MMD : Masyarakat (10KK) dan calon kader
Tempat : RT/ RW 02/05 desa Sidomulyo, Dempet, Demak.
Situasi Hasil Pendataan Warga RT/ RW 02/05 desa Sidomulyo, Dempet, Demak.
Dari hasil rekapitulasi pendataan warga yang sudah terisi didapatkan hasil skala prioritas :
Populasi | Rekapitulasi Skala Prioritas |
10 KK masyarakat RT/RW 02/05. Desa Sidomulyo, Dempet, Demak. | Hasil pendataan warga: 1. Dari hasil pemeriksaan rongga mulut dapat dilihat ada tiga masalah, yakni karies, karang gigi, dan periodontitis. 2. Kurang pengetahuan cara pencegahan penyakit gigi dan mulut dan cara menggobatinya. 3. Kurangnya pengetahuam tentang pelayanan kesehatan |
6. Implementasi Implementasi/ Pelaksanaan kegiatan
- Pelatihan Kader I
- Pelatihan Kader II
- Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat I
- Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat II
7. Evaluasi
-Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
6. Terminasi/ penutupan
7. Pembuatan Laporan UKBM.
A. Realisasi Anggaran
Pemasukan
No. | Asal | Jumlah |
1. | Biaya pribadi/ biaya penyelenggara | Rp. 202.000 |
Jumlah total | Rp. 202.000 |
Pengeluaran
No. | Nama barang | Jumlah | Jumlah harga |
1. | Kesekertariatan 1. Alat tulis 2. Lembar pemeriksaan @10 lembar | 1. Rp. 2.000 2. Rp. 10.000 | Rp. 17.000 |
2. | Pemeriksaan 1. Handscone @1 box 2. Masker 3. Alcohol 100 ml |
1. Rp.100.000 2. Rp.5.000 3. Rp. 20.000 | Rp. 125.000 |
3. | Pelatihan 1. Materi 2. Poster 3. Leafleat |
1. Rp. 5.000 2. Rp.30.000 3. Rp.25.000 | Rp. 60.000 |
Jumlah total | Rp. 202.000 |
B. Hambatan dan Solusi
1. Hambatan
a. Pelaksanaan kegiatan tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya dengan offline ataupun online.
b. Ketika pemeriksaan dan pengambilan data banyak warga yang kurang koperatif
c. Waktu peserta pelatihan kader berbeda-beda sehingga sulit untuk membuat kegiatan yang sesuai jadwal
d. Identifikasi peserta pelatihan kader cukup sulit
e. Ketika pemberdayaan tidak semua warga bersedia dilakukan penyuluhan
2. Solusi
a. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi dua, yakni offline dan online. Untuk offline saat dilakukan pengambilan data berupa pengisian kuisioner menggunakan media google from, selanjutnya kegiatan dilaksanakan dengan cara offline sesuai dengan arahan RT dan protocol kesehatan.
b. Pengambilan data terutama pemeriksaan dilaksanakan dengan warga yang bersedia saja
c. Mengambil solusi waktu sore hari dimana warga kebanyakan sudah selesai bekerja.
d. Peserta pelatihan kader diambil di tiap rumah yang bersedia
e. Peserta penyuluhan adalah warga yang bersedia di berikan penyuluhan.
C. Matriks Kegiatan UKBM
No. | Nama kegiatan | Hari, tanggal | Tempat | Waktu | Penanggung jawab |
1. | Advokasi | 8 oktober 2020 | RT/RW 02/05 Desa Sidomulyo, Dempet, Demak | 08.00-selesai | Risa Emma |
2. | Survey dan pendataan warga | 10 oktober 2020 |
| 08.00-selesai | Risa Emma |
3. | Pengambilan data | 14-15 Oktober 2020 |
| 08.00-selesai | Risa Emma |
4. | Mengolah data dan membuat proposal | 14-15 oktober 2020 |
| 08.00-selesai | Risa Emma |
5. | MMD | 20 oktober 2020 |
| 08.00-selesai | Risa Emma |
6. | Pelatihan Kader 1 | 21 oktober 2020 |
| 08:00- selesai | Risa Emma |
7. | Pelatihan Kader 2 | 22 oktober 2020 |
| 14.55- selesai
| Risa Emma |
8. | Pemberdayaan Masyarakat 1 | 27 Oktober 2020 |
| 14.30- selesai | Risa Emma |
9. | Pemberdayaan Masyarakat 2 | 28 Oktober 2020 |
| 14.30- selesai | Risa Emma |
10. | Pengebangan UKBM | 29 Oktober 2020 |
| Menyesuaikan | Risa Emma |
11. | Monitoring & Evaluasi | 29 Oktober 2020 |
| Menyesuaikan | Risa Emma |
12. | Presentasi Akhir kegiatan | Menyesuaikan |
| Menyesuaikan | Risa Emma |
13. | Penyusunan Laporan | 29 Oktober 2020 |
| Menyesuaikan | Risa Emma |
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Kegiatan UKBM Upaya Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat 10KK di Desa Sidomulyo akan diselenggarakan pada 13 Oktober 2020 sampai dengan 6 November 2020 bertempat di RT 02 RW 05 Dusun Pondok Desa Sidomulyo. Kegiatan ini mendapat data masalah sebagai berikut :
1. Dari hasil spemeriksaan status lokalis gigi dapat dilihat sebagian besar masyarakat memiliki karies gigi dan karang gigi
2. Hasil pengambilan data mengenai kebersihan rongga mulut dapat dilihat bahwa skor OHI-S rata-rata adalah 1,94 yang berarti masuk kategori sedang,
3. Hasil pengambilan data mengenai jaringan penyangga gigi 10KK masyarakat RT/RW 02/05 dapat dilihat untuk skor CPITN rata-rata masyarakat mendapat skor 2 karena adanya karang gigi, hampir seluruh masyarakat yang di data memiliki karang gigi
4. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner pada aspek pengetahuan dapat dilihat bahwa 10KK masyarakat RT/RW 02/05 belum mengathui tentang penyebab karies.
5. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek sikap rata-rata jawaban sudah menunjukkan kriteria bagus tapi masih beberapa yang belum mengerti
6. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek tindakan banyak yang tidak ingin memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke pelayanan kesehatan dan lebih memilih mengobati sendiri. Ini juga menunjukkan jawaban dari aspek lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan diatas dilaksanakan kegiatan UKBM berupa :
1. Pelatihan Kader I ( kader kesehatan gigi di posyandu)
2. Pelatihan Kader II ( dokter kecil)
3. Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat I ( sasaran anak-anak)
4. Pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat II (sasaran orang dewasa dan anak-anak)
B. Saran
1. Untuk Kepala Desa :
Menginstruksikan Ketua PKK untuk kaderisasi pembentukan kader kesehatan gigi di Posyandu untuk meningkatkan status kesehatan gigi di Desa Sidomulyo
2. Untuk Institusi :
Dapat memahami pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini karena keadaan pandemi covid-19 di daerah yang berbeda-beda
Daftar Lampiran
1) Satuan acara pelatihan kader (Dokter Kecil)
2) Satuan acara pelatihan kader (kesehatan gigi di posyandu)
3) Uraian materi
4) Foto kegiatan
5) Proposal pelatihan kader
a. Lampiran 1
Satuan Acara Pelatihan (Dokter Kecil)
SATUAN ACARA PELATIHAN KADER
KARIES GIGI DAN MENGGOSOK GIGI YANG BAIK
Topik : Kesehatan
Pokok Bahasan : menggosok gigi & ajakan ke pelayanan kesehatan
Sasaran : Warga RT/RW 02/05
Hari / tanggal : 21 Oktober 2020
Tempat : Rumah Masing-masing Warga
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit-penyakit yang ada di rongga mulut, dalam penyuluhan ini dibahas karies gigi, peserta dapat memahami dan diharapkan mampu menjaga kondisi rongga mulutnya dan terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Setelah mendapatkan penjelasan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar diharapkan peserta dapat menerapkan tata cara menggosok gigi dengan baik dan benar dalam kehidupan sehar-hari.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Setelah mendapat penjelasan mengenai materi karies gigi.
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian penyakit gigi yaitu karies gigi atau gigi berlubang. yang dijelaskan sebelumnya
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab terjadinya penyakit tersebut
c. Peserta mampu menjelaskan pencegahan terjadinya penyakit tersebut
d. Peserta mampu menjelaskan bagaimana cara mengatasinya
e. Peserta mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terkena penyakit tersebut.
2. Setelah mendapat penjelasan materi menggosok gigi
a. Dapat menjelaskan alat dan bahan yang sesuai untuk menggosok gigi
b. Dapat menjelaskan teknik menggosok gigi yang baik dan benar
c. Dapat menyebutkan waktu yang tepat untuk menggosok gigi
d. Dapat menyebutkan dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
C. Materi
1. Karies gigi atau gigi berlubang
a. Pengertian karies
b. Penyebabab karang karies
c. Pencegahan terjadinya karies
d. Cara mengatasi karies
e. Tindakan selanjutnya apabila sudah memilki karies
2. Menggosok gigi
a. Alat dan bahan untuk menggosok gigi
b. Teknik menggosok gigi yang benar dan sesuai
c. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
d. Dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
D. Metode
1. Karies gigi
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
2. Menggosok gigi
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi
E. Media
1. Poster
2. Phantom gigi
F. Evaluasi
1. Karies gigi
a. Peserta mampu memahami pengertian penyakit
b. Peserta mampu menjelaskan tentang penyebab terjadinya penyakit
c. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya penyakit
d. Menjelaskan tentang cara mengatasi
e. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki penyakit tersebut.
2. Menggosok gigi
a. Peserta dapat menjelaskan kembali alat dan bahan yang sesuai untuk menggosok gigi
b. Peserta dapat menjelaskan kembali teknik menggosok gigi yang baik dan benar
c. Peserta dapat menyebutkan kembali waktu yang tepat untuk menggosok gigi
d. Peserta dapat menyebutkan kembali dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
G. Kegiatan Penyuluhan
No | Waktu | KEGIATAN | Respon Warga |
1. |
5 Menit | Pembukaan: 1. Memberikan pre test 2. Memberi salam dan memperkenalkan diri
|
- Menjawab pretest - Menyambut salam dan mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan |
2. |
25 Menit | Pelaksanaan : · Materi karies gigi 1. Menjelaskan tentang pengertian karies gigi 2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya karies gigi 3. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya karies gigi 4. Menjelaskan tentang cara mengatasi karies gigi 5. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki karies gigi · Materi menggosok gigi 1. Menjelaskan Alat dan bahan untuk menggosok gigi 2. Menjelaskan Teknik menggosok gigi yang benar dan sesuai 3. Menjelaskan Waktu yang tepat untuk menggosok gigi 4. Menjelaskan Dampak buruk apabila tidak menggosok gigi |
Mendengarkan dengan penuh perhatian |
3. | 3 menit | Tanya jawab Memberi kesempatan pada warga untuk bertanya mengenai materi yang telah diberikan |
Menanyakan hal hal yang belum jelas |
4. | 3 menit | Evaluasi : 1. Menanyakan pada peserta tentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi 2. Memberikan post test |
- Menjawab dan menjelaskan pertanyaan - menjawab post test |
5. |
2 Menit | Penutup : Menyimpulkan hasil penyuluhan
Mengucapkan terima kasih dan salam kepada peserta |
Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam |
b. Lampiran 2
Satuan acara pelatihan kader (kesehatan gigi di posyandu)
SATUAN ACARA PELATIHAN KADER
PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT-PENYAKIT GIGI DAN MULUT
(Karang gigi, Karies, dan Periodontitis)
Topik : Kesehatan
Pokok Bahasan : Penyakit-penyakit gigi dan mulut
Sasaran : Warga RT/RW 02/05
Hari / tanggal : 22 Oktober 2020
Tempat : Rumah Masing-masing Warga
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit-penyakit yang ada di rongga mulut, dalam penyuluhan ini dibahas karies gigi, karang gigi dan periodontitis. peserta dapat memahami dan diharapkan mampu menjaga kondisi rongga mulutnya dan terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat penjelasan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian penyakit-penyakit gigi yaitu karang gigi, karies gigi atau gigi berlubang dan periodontitis. yang dijelaskan sebelumnya
2. Peserta mampu menjelaskan penyebab terjadinya penyakit tersebut
3. Peserta mampu menjelaskan pencegahan terjadinya penyakit tersebut
4. Peserta mampu menjelaskan bagaimana cara mengatasinya
5. Peserta mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terkena penyakit tersebut.
C. Materi
3. Pengertian karang gigi, karies, periodontitis
4. Penyebabab karang gigi, karies, periodontitis
5. Pencegahan terjadinya karang gigi, karies, periodontitis
6. Cara mengatasi karang gigi, karies, periodontitis
7. Tindakan selanjutnya apabila sudah memilki karang gigi, karies, periodontitis
D. Metode
3. Ceramah
4. Diskusi
5. Tanya jawab
E. Media
Poster
F. Evaluasi
3. Peserta mampu memahami pengertian penyakit
4. Peserta mampu menjelaskan tentang penyebab terjadinya penyakit
5. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya penyakit
6. Menjelaskan tentang cara mengatasi
7. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki penyakit tersebut.
G. Kegiatan Penyuluhan
Waktu | KEGIATAN | Respon Warga | |
1. |
10 Menit | Pembukaan: 1. Mengerjakan post test 2. Memberi salam dan memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. 4. Melakukan kontrak waktu 5. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan |
- Menjawab post test - Menyambut salam dan mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan |
2. |
25 Menit | Pelaksanaan : · Materi karang gigi 1. Menjelaskan tentang pengertian karang gigi 2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya karang gigi 3. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya karang gigi 4. Menjelaskan tentang cara mengatasi 5. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki karng gigi · Materi Karies gigi 6. Menjelaskan tentang pengertian karies gigi 7. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya karies gigi 8. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya karies gigi 9. Menjelaskan tentang cara mengatasi karies gigi 10. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki karies gigi · Materi periodontitis 1. Menjelaskan tentang pengertian periodontitis 2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya periodontitis 3. Menjelaskan tentang pencegahan terjadinya periodontitis 4. Menjelaskan tentang cara mengatasi periodontitis 5. Mejelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan setelah menyadari memiliki periodontitis |
Mendengarkan dengan penuh perhatian |
3. | 5 menit | Tanya jawab 1. Memberi kesempatan pada warga untuk bertanya mengenai materi yang telah diberikan 2. Post test |
- Menanyakan hal hal yang belum jelas - menjawab post test |
4. | 2 menit | Evaluasi : Menanyakan pada peserta tentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi |
Menjawab dan menjelaskan pertanyaan |
5. |
2 Menit | Penutup : Menyimpulkan hasil penyuluhan
Mengucapkan terima kasih dan salam kepada peserta |
Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam |
SATUAN ACARA PELATIHAN KADER
MENGGOSOK GIGI YANG BAIK DAN AJAKAN KE PELAYANAN KESEHATAN
Topik : Kesehatan
Pokok Bahasan : menggosok gigi & ajakan ke pelayanan kesehatan
Sasaran : Warga RT/RW 02/05
Hari / tanggal : 22 Oktober 2020
Tempat : Rumah Masing-masing Warga
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar serta penjelasan mengenai pentingnya ke pelayanan kesehatan diharapkan peserta dapat menerapkan tata cara menggosok gigi dengan baik dan benar dalam kehidupan sehar-hari dan peserta memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri ke klinik gigi setiap memiliki keluhan atau tidak.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Setelah mendapat penjelasan materi menggosok gigi
e. Dapat menjelaskan alat dan bahan yang sesuai untuk menggosok gigi
f. Dapat menjelaskan teknik menggosok gigi yang baik dan benar
g. Dapat menyebutkan waktu yang tepat untuk menggosok gigi
h. Dapat menyebutkan dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
2. Setelah mendapatkan penjelasan materi ajakan untuk ke pelayanan kesehatan
a. Peserta dapat memahami pentingnya memeriksakan giginya ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Peserta memahami bahwa sakit gigi pilihan terbaik adalah ke pelayanan kesehatan
C. Materi
8. Menggosok gigi
e. Alat dan bahan untuk menggosok gigi
f. Teknik menggosok gigi yang benar dan sesuai
g. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
h. Dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
9. Ajakan ke pelayanan kesehatan
a. Pentingnya memeriksakan gigi ke palayanan kesehatan terdekat
b. Pentingnya ke pelayanan kesehatan apabila sakit gigi
D. Metode
6. Menggosok gigi
e. Ceramah
f. Diskusi
g. Tanya jawab
h. Demonstrasi
7. Ajakan ke pelayanan kesehatan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
E. Media
3. Poster
4. Phantom gigi
F. Evaluasi
8. Menggosok gigi
e. Peserta dapat menjelaskan kembali alat dan bahan yang sesuai untuk menggosok gigi
f. Peserta dapat menjelaskan kembali teknik menggosok gigi yang baik dan benar
g. Peserta dapat menyebutkan kembali waktu yang tepat untuk menggosok gigi
h. Peserta dapat menyebutkan kembali dampak buruk apabila tidak menggosok gigi
3. Setelah mendapatkan penjelasan materi ajakan untuk ke pelayanan kesehatan
a. Peserta dapat memahami pentingnya memeriksakan giginya ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Peserta memahami bahwa sakit gigi pilihan terbaik adalah ke pelayanan kesehatan
G. Kegiatan Penyuluhan
No | Waktu | KEGIATAN | Respon Warga |
1. |
5 Menit | Pembukaan: 6. Memberikan pre test 7. Memberi salam dan memperkenalkan diri
|
- Menjawab pretest - Menyambut salam dan mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan - Mendengarkan |
2. |
25 Menit | Pelaksanaan : · Materi menggosok gigi 5. Menjelaskan Alat dan bahan untuk menggosok gigi 6. Menjelaskan Teknik menggosok gigi yang benar dan sesuai 7. Menjelaskan Waktu yang tepat untuk menggosok gigi 8. Menjelaskan Dampak buruk apabila tidak menggosok gigi · Materi ajakan untuk ke pelayanan kesehatan 3. Menjelaskan Pentingnya memeriksakan gigi ke palayanan kesehatan terdekat 4. Menjelaskan Pentingnya ke pelayanan kesehatan apabila sakit gigi |
Mendengarkan dengan penuh perhatian |
3. | 3 menit | Tanya jawab Memberi kesempatan pada warga untuk bertanya mengenai materi yang telah diberikan |
Menanyakan hal hal yang belum jelas |
4. | 3 menit | Evaluasi : 3. Menanyakan pada peserta tentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi 4. Memberikan post test |
- Menjawab dan menjelaskan pertanyaan - menjawab post test |
5. |
2 Menit | Penutup : Menyimpulkan hasil penyuluhan
Mengucapkan terima kasih dan salam kepada peserta |
Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam |
c. Uraian Materi
a. Penyebab gigi berlubang : plak dan makanan yang manis dan lengket
b. Proses perjalanan gigi berlubang
c. Pencegahan gigi berlubang : sikat gigi dan penggunaan fluor
d. Cara menyikat gigi: waktu dan permukaan gigi yang
1. Penyebab gigi berlubang (karies):
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Asam ini berasal dari plak yang menempel pada gigi. Plak merupakan suatu lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Cara menghilangkan plak dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride.Plak penyebab gigi berlubang
a) Makanan yang dapat merusak gigi adalah :
- makanan yang manis : coklat, permen, es krim
- bersifat lengket : dodol
- berzat tepung. : donat, kue, biscuit
b) Makanan yang tidak merusak gigi adalah makanan yang berserat misalnya:
- buah-buahan
- sayur-sayuran
- kacang-kacangan.
2. Proses perjalanan gigi berlubang
Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk lubang. Proses sebelum ini dapat kembali ke asal (reversibel), namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat menandakan karies. Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan nafas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.
3. Pemilihan sikat gigi
Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu.
4. Cara menggosok gigi :
1. Permukaan Luar
Bulu sikat membentuk sudut 45derajat, dimulai dari daerah tepi gusi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikian plak akan terlepas dari setiap gigi.
2. Permukaan Dalam
Sikat gigi di arahkan vertikal dan gunakan ujung bulu sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi posterior (belakang), permukaan dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
3. Permukaan Oklusal
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan maksimal.
a. Foto Kegiatan
1) Melaksanakan advokasi/ pendekatan untuk meminta izin kepada tokoh masyarakat yaitu Ketua RT/RW 02/05 D.s Pondok, Sidomulyo
1) Identifikasi
masalah dengan survey/ pengambilan data dari rumah ke rumah.
a) Melakukan pengambilan data subyektif
dengan pengisian kuisioner mengunakan media google from
1) Melakukan
Pemaparan dengan Ketua RT sebagai
perwakilan MMD untuk memaparkan hasil masalah dan menentukan prioritas masalah
serta program yang akan dilaksanakan
1) Melakukan pelatihan kader I (dokter
kecil)
a) Pembukaan
b) Pre
test
c) Penyuluhan
meliputi pengertian dan Konsep kader dalam hal ini sebagai dokter kecil
dilingkungan
d) Pengetahuan mengenai karies gigi meliputi penyebab dan pencegahan
e) Demonstrasi
menggosok gigi
f) Post
test
a. Pembukaan
b. Pre
test
c. Pengertian
dan Konsep kader dalam hal ini sebagai kader kesehatan gigi di lingkungan rumah
masing-masing
d. Pembekalan
mengenai penyakit gigi dan mulut (karies,karang gig, gingivitis) meliputi
penyebab, cara pencegahan dan cara mengobati
e. Ajakan
untuk memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan
f. Demonstrasi
sikat gigi
g. Post
test
1) Melakukan
pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat I (sasaran anak-anak)
a) Pembukaan
(perkenalan, menyampaikan maksud tujuan)
b) Penyuluhan
mengenai pengertian dan Konsep kader dalam hal ini sebagai dokter kecil
dilingkungan
c) Pengetahuan
mengenai karies gigi meliputi penyebab dan pencegahan
d) Demonstrasi
menggosok gigi
1) Melakukan
pemberdayaan kesehatan gigi masyarakat II (sasaran anak-anak dan orang tua)
a) Anak-anak
1. Pembukaan
(perkenalan, menyampaikan maksud tujuan)
2. Penyuluhan
mengenai pengertian dan Konsep kader dalam hal ini sebagai dokter kecil
dilingkungan
3. Pengetahuan
mengenai karies gigi meliputi penyebab dan pencegahan
4. Demonstrasi
menggosok gigi
a) Orang
dewasa
1. Pembukaan
2. Penyuluhan
mengenai penyakit gigi dan mulut (karies,karang gig, gingivitis) meliputi
penyebab, cara pencegahan dan cara mengobati
3. Ajakan
untuk memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan
4. Demonstrasi
sikat gigi
5. Penutup
DESA SIDOMULYO DEMAK TAHUN 2020
Dosen
Pembimbing
Yodong
S.ST. , M.HKes
Disusun Oleh :
Risa Emma Khasisa
P1337425217037
DIV Keperawatan Gigi
DIPLOMA
IV KEPERAWATAN GIGI
JURUSAN
KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL
KEGIATAN
PELATIHAN
KADER KESEHATAN GIGI POSYANDU TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI
RT/RW 02/05 DESA SIDOMULYO, DEMPET DEMAK
Proposal Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan
Posyandu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di RT/RW 02/05 desa
Sidomulyo, Dempet, Demak. Kegiatan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : 21 Oktober 2020
Tempat :
RT/RW 02/05 desa Sidomulyo, Dempet, Demak
Pelaksana,
Pembimbing Praktek
Yodong, S.ST, M.Hkes NIP.
196512091985032003 |
Pelaksana
NIM.
P1337425217037 |
Bab I
Pendahuluan
I.
Latar
Belakang
Sehat merupakan modal dasar setiap individu, hal tersebut
relevan dengan Undang-undang RI No.36
Tahun 2009 Pasal 49 Ayat 1 yang berbunyi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Masyarakat bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada
Undang-undang RI No. 36 Pasal 93 Ayat 1 juga menjelaskan bahwa pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pengobatan
penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan atau Masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan
berkesinambungan.
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah
ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2010—2014 bidang kesehatan yang dititikberatkan pada
pendekatan preventif dan promotif serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat
dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang salah satunya adalah pelatihan kader.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat di posyandu adalah
kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan
bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang
tepat dalam masalah kesehatn gigi dan
mulut.
Pelatihan kader merupakan salah satu bentuk UKBM yang
dikelola posyandu dan diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka permasalahan kesehatan gigi
dan mulut di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk mendukung pembinaan kader
kesehatan gigi diperlukan langkah-langkah edukasi kepada masyarakat antara lain
dengan upaya peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan kader .Untuk maksud
tersebut, perlu disusun buku kurikulum pelatihan kader sehingga dapat digunakan sebagai acuan
berbagai pihak yang akan menyelenggarakan pelatihan bagi kader . Dengan
demikian, pelatihan tersebut diharapkan menghasilkan kader yang handal dalam
upaya pengembangan kader kesehatan gigi khususnya di daerahnya.
Permasalahan kesehatan gigi yang terjadi di masyarakat
yang sampai saat ini angka karies masih tinggi, hasil Riskesdas tahun 2013
menunjukan bahawa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 4,6. Selain itu
perilaku masyarakat dalam bidang pencegahan karies gigi juga masih rendah,
prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,2 % namun dari jumlah
tersebut yang menyikat gigi pada waktu yang belum tepat pada saat mandi pagi
maupun mandi sore masih tinggi sebesar 76,6 %, sedangkan yang menyikat gigi
pada saat yang tepat hanya 2,3 % .
Dengan adanya kondisi yang masih menunjukan kualitas
status kesehatan gigi yang masih rendah tersebut perlu dilakukan berbagai upaya
pencegahan baik dengan cara menyikat gigi pada saat yang tepat atau pola hidup
dengan cara pemberdayaan masyarakat. Untuk itu dalam pelaksanaan PKL ini
diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya promotif dan preventif bidang
kesehatan gigi dan mulut, dengan diawali adanya kemampuan untuk kemampuan
sistem pencatatan dan pelaporan sebagai bentuk realisasi mata kuliah sistem
informasi kesehatan, dan kemampuan Penatalaksanaan Kuratif Terbatas akan
ditempatkan di Puskesmas. Perilaku hidup sehat diharapkan dapat menjadi gerakan
nasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Kader kesehatan
sebagai ujung tombak masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dan
membantu upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Berdsarkan hasil surevy dan pengambilan data yang
dilaksankan sebelumnya dapat dilihat bahwa presentasi kejaidan mengenai
kebersihan rongga mulut dapat dilihat bahwa skor OHI-S rata-rata adalah 1,94
yang berarti masuk kategori sedang. Hasil pengambilan data mengenai jaringan
penyangga gigi 10KK masyarakat RT/RW 02/05 dapat dilihat untuk skor CPITN
rata-rata masyarakat mendapat skor 2 karena adanya karang gigi, hampir seluruh
masyarakat yang di data memiliki karang gigi.
Dari hasil
pengambilan data melalui jawaban kuisioner pada aspek pengetahuan dapat dilihat
bahwa 10KK masyarakat RT/RW 02/05 belum mengathui tentang penyebab karies. Dari
hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK masyarakat RT/RW 02/05
pada aspek sikap rata-rata jawaban sudah menunjukkan kriteria bagus tapi masih beberapa
yang belum mengerti. Dari hasil pengambilan data melalui jawaban kuisioner 10KK
masyarakat RT/RW 02/05 pada aspek tindakan banyak yang tidak ingin memeriksakan
kesehatan gigi dan mulutnya ke pelayanan kesehatan dan lebih memilih mengobati
sendiri. Ini juga menunjukkan jawaban dari aspek lingkungan dan pelayanan
kesehatan.
Karena beberapa alasan tersebut perlu dilakukan
intervensi sebagai langkah awal untuk mengatasi massalah kesehatan gigi dan
mulut yang terdapat di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yaitu dengan
menyelenggarakan pelatihan kader dan pembentukan kader kesehatan gigi.
II.
Tujuan
a. Tujuan
Umum
Meningkatkan
pengetahuan, minat dan peran serta kader
kesehatan gigi posyandu di Kelurahan
Sidomulyo, Dempet, Demak di bidang kesehatan gigi dan mulut, sehingga
dapat tercapainya perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia terutama pada bidang kesehatan gigi.
b. Tujuan
Khusus
1. Meningkatkan
pengetahuan para kader kesehatan gigi
2. Meningkatkan
kemampuan para kader untuk dapat melakukan pemeriksaan sederhana tentang
masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan kader untuk mengelola kesehatan
gigi di posyandu.
4. Meningkatkan
kemampuan para kader untuk dapat melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut pada masyarakat.
5. Meningkatkan
kemampuan kader tentang pengetahuan dan tatacara merujuk pasien yang
membutuhkan di rujuk.
III.
Nama Kegiatan
Pelatihan Kader kesehatan
gigi di posyandu dalam Upaya Membentuk Kader kesehatan Gigi yang mampu
Melakukan Pemeriksaan Sederhana dalam Upaya Deteksi Dini dan Pencegahan
Penyakit Gigi dan Mulut di Kelurahan Sidomulyo Dempet Demak.
IV.
Peserta
Pelatihan
Peserta kegiatan Pelatihan Kader di kelurahan Sidomulyo,
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, diambil 10 orang dari 10kk dikelurahan
Sidomulyo.
V.
Waktu
Pelatihan
Pelatihan kader kesehatan berlangsung selama
satu hari, yaitu :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 21 Oktober 2020
Jam : 08.00 WIB s/d selesai
Bab II
Pembahasan
I.
Tempat
Pelatihan
Pelatihan dilakukan di desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet Kabupaten Demak.
II.
Materi
Pelatihan
1. Pembekalan
pengetahuan tentang Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di posyandu
2. Pembekalan
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
3. Pembekalan
mengenai penyakit-penyakit keshatan gigi dan mulut meliputi, karies gigi,
karang gigi dan periodontitis
4. Menggosok gigi dengan baik dan benar
5. Ajakan untuk ke pelayanan kesehatan
No.
|
Materi
|
Waktu/
jam pembelajaran |
a. |
Materi Dasar |
|
|
Pengetahuan
mengenai Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di posyandu
|
45
menit |
b. |
Materi Inti |
|
|
Pembekalan
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. |
45
menit |
|
Pembekalan
mengenai penyakit-penyakit keshatan gigi dan mulut meliputi, karies gigi,
karang gigi dan periodontitis |
45 menit |
|
Menggosok gigi dengan baik dan benar |
45
menit |
c. |
Materi Penunjang |
|
|
Ajakan
untuk pergi ke pelayanan kesehatan |
45
menit |
III.
Metode
Pelatihan
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
5. Simulasi
IV.
Pembiyayaan
Pembiayaan penyelenggaraan pelatihan
kader kesehatan
Pemasukan
No. |
Sumber Dana |
Jumlah |
1. |
Iuran Pribadi |
Rp. 210.000 |
|
Totoal
Pemasukan |
Rp
. 150.000 |
Pengeluaran
No. |
Rincian Kegunaan |
Jumlah |
1. |
ATK -
Pembuata proposal -
Print warna -
Print hitam putih -
Foto copy -
Alat tulis |
Rp. 50.000 |
2. |
Pembuatan materi dan alat
pendukung kegiatan |
Rp. 20.000 |
3. |
Konsumsi peserta hari 1
Rp.6.000 X 10 Peserta |
Rp. 60.000 |
4. |
Pembuatan sertifikat
keseluruhan |
Rp. 15.000 |
5. |
Dekorasi dan dokumentasi |
Rp. 5.000 |
|
Total
Jumlah |
Rp.
150.000 |
V.
Evaluasi
Pelatihan
A. Evaluasi
Jangka Pendek
1. Penjajakan
awal. Dengan pre test yang dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan dimulai.
2. Evaluasi
akhir pelatihan / evaluasi out put (Penilaian terhadap materi)
Dengan
post test dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan selesai untuk menguji sejauh
mana kader dapat menyerap materi yang diberikan oleh nara sumber / penyaji.
Kedua
hasil pre test dan post test dibandingkan untuk melihat apakah ada peningkatan
nilai sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan.
3. Evaluasi
akhir penyelenggaraan
Dilakukan setelah akhir
penyelenggaraan atau bersamaan dengan post test.
Tujuan untuk mengetahui
kekurangan fasilitas yang disediakan oleh panitia sebagai koreksi untuk
menyelenggarakan kegiatan berikutnya.
a. Evaluasi tim penyelenggara / Evaluasi Proses
(Organizing Comitee / OC) : evaluasi yang berhubungan dengan penyediaan
fasilitas penyelenggaraan.
Ø Bagaimana dengan tempat / ruangan yang disediakan,
nyaman atau tidak. Jika ada kekurangan mohon ditulis.
Ø Bagaimana dengan konsumsi yang disajikan, enak atau
tidak. Kekurangan
sebutkan.
b. Evaluasi
tim Pelatih / Evaluasi Input (Steering Comitee / SC) : Evaluasi yang
berhubungan dengan nara sumber tentang penyampaian materi.
v
Apakah
cara penyampaian materinya terlalu cepat.
v
Nara
sumber menguasai materi yang disampaikan atau tidak.
v
Bagaimana
dengan ringkasan materi yang digandakan / dikopikan apakah kurang lengkap.
B. Evaluasi Jangka Panjang / Evaluasi Out Come (kegiatan
kader)
Untuk mengetahui kerja kader setelah dilatih maka kader
harus dimonitor kegiatannya agar berjalan sesuai harapan. Sedangkan evaluasi
jangka panjang dilakukan minimal 6 bulan setelah pelatihan.
VI.
Lampiran
1. Jadwal
kegiatan
Bab III
Penutup
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan penyelenggaraan Pelatihan Kader di Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Atas kerjasama dan bantuanya kami ucapkan terima kasih. Semoga program kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi di posyandu ini dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
1.Budioro
B, 2001, Pengantar Ilmu Kesehatan masyarakat, UNDIP : Semarang.
2. Instruksi
mendagri no. 9 tahun 1990 tentang : Pengelolaan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat desa.
3. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 126/Menkes/SK/II/2004 tahun 2004 tentang : Kebijakan
Dasar Puskesmas.
4. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 131/Menkes/SK/II/2004 tahun 2004 tentang : Sistem
Kesehatan Nasional (SKN).
5. Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
6. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
7. Peraturan
Gubernur Jawa Tengah No 47 tahun 2006 tentang : Sistem Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
8.
Permenkes
no. 85 tahun 20015
Lampiran 1
No |
Hari, Tanggal |
Materi |
Waktu
|
Pelaksana |
1. |
Kamis,
8 Oktober 2020 |
Advokasi
ke RT/RW |
08.00-
selesai
|
Risa
Emma |
2. |
Kamis,
8 Oktober 2020 |
Identifikasi
Calon Kader |
08.00- selesai |
Risa
Emma |
3. |
Selasa,
20 Oktober 2020 |
Pemaparan
Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi di Kelurahan |
08.00-09.00 |
Risa
Emma |
4. |
|
Free |
|
|
5. |
Rabu,
21 Oktober 2020 |
1.
Daftar Ulang 2.
Pembukaan 3. Sambutan
I 4.
Diadakan pre-tes 5.
Pengertian
dan Konsep kader dalam hal ini sebagai kader kesehatan gigi di lingkungan
rumah masing-masing 6.
Pembekalan
mengenai penyakit gigi dan mulut (karies,karang gig, gingivitis) meliputi
penyebab, cara pencegahan dan cara mengobati 7.
Ajakan
untuk memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan 8.
Demonstrasi
sikat gigi 9.
Pulang |
1.
08.00-08.30 2.
08.30-08.35 3.
08.35-08.50 4.
08.50-09.05 5.
09.05-09.50 6. 09.50-10.35 7.
10.35-selesai
|
Risa
Emma
|
Posting Komentar